Pencegahan Hepatitis Misterius

Pencegahan Hepatitis Misterius

Hepatitis akut adalah istilah untuk kondisi peradangan atau inflamasi akut yang menyerang parenkim atau sel hepatosit pada hati. Umumnya, hepatitis bisa dikategorikan sebagai hepatitis akut hingga kronis berdasarkan durasi inflamasi dan tingkat kerusakan pada hati.

Jika masa inflamasi atau kerusakan sel hati berlangsung selama kurang dari 6 bulan, maka hepatitis ini dikategorikan sebagai hepatitis akut. Namun, jika periode inflamasi dan kerusakan sel hati berlangsung lebih dari 6 bulan, maka ini bisa disebut sebagai hepatitis kronis.

2. Penyebab
Menurut data dari SUNY Upstate Medical University, ada beberapa penyebab umum hepatitis akut yang terbagi menjadi akibat infeksi dan non-infeksi. Penyebab hepatitis akut berdasarkan infeksi dibagi menjadi:

1. Virus hepatitis:

  • Hepatitis A
  • Hepatitis B
  • Hepatitis C
  • Hepatitis D
  • Hepatitis E

2. Virus non-hepatitis:

  • Virus Epstein-Barr (EBV)
  • Cytomegalovirus (CMV)
  • Herpes simplex virus (HSV)
  • Coxsackievirus
  • Adenovirus
  • Dengue
  • COVID-19

3. Bakteri, jamur, dan parasit
Dilansir Healthline, umumnya hepatitis akut disebabkan oleh infeksi virus, terutama virus hepatitis A dan hepatitis E. Selain infeksi virus hingga parasit, hepatitis akut juga bisa disebabkan oleh:

  • Konsumsi alkohol: Perlemakan hati, hepatitis alkoholik akut, dan sirosis hati.
  • Obat atau racun: Asetaminofen, obat antiinflamasi non-steroid (OAINS), dan suplemen herbal atau nutrisi.
  • Hepatitis autoimun.
  • Penyakit saluran hati atau bilier.
  • Metabolisme atau turunan: Perlemakan hati non-alkoholik, hemokromatosis, dan penyakit Wilson (penumpukan tembaga di hati).
  • Kehamilan: Preeklamsia, perlemakan hati akut saat kehamilan, dan sindrom HELLP (pecah sel darah merah atau hemolisis, peningkatan enzim lever, dan penurunan trombosit).
  • Faktor iskemik dan vaskular: Syok kardiogenik, hipotensi, sengatan panas, penggunaan kokain, metamfetamin, dan efedrin, sindrom Budd-Chiari akut, serta sinusoidal obstruction syndrome (kerusakan hati akibat paparan obat/racun).
  • Sindrom Reye (pembengkakan hati dan/atau otak).
  • Tumor ganas.
  • Cangkok primer tak berfungsi setelah transplantasi hati.


Gejala
Perbedaan lain dari hepatitis akut dan kronis juga terletak pada permulaan gejala. Sementara hepatitis kronis umumnya tak bergejala hingga kerusakan hati parah, infeksi hepatitis akut dapat segera menunjukkan gejala. Gejala-gejala yang umum ditunjukkan pasien hepatitis akut adalah:

  • Kelelahan ekstrem.
  • Gejala mirip flu.
  • Tinja berwarna pucat.
  • Nyeri perut.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan.
  • Mata kuning (ictera) atau penyakit kuning (jaundice).

Mengetahui gejala hepatitis akut dan penanganannya tergantung dari penyebabnya. Oleh karena itu, jika gejala muncul, dokter perlu mencari tahu beberapa hal seperti durasi sakit, riwayat bepergian, penggunaan obat, konsumsi alkohol, riwayat seks, riwayat transfusi darah, hingga konsumsi makanan.minuman.

Selain faktor-faktor tersebut, dokter juga perlu mencari tahu bukan hanya obat yang dikonsumsi pasien, melainkan juga riwayat konsumsi obat bebas seperti parasetamol, obat batuk pilek umum yang mengandung parasetamol, multivitamin, hingga suplemen herbal atau nutrisi.

 

Komplikasi
Jika dibiarkan, hepatitis akut bisa mengakibatkan gagal hati akut. Dilansir Mayo Clinic, gagal hati akut bisa menyebabkan:

Cerebral edema: Cairan berlebih pada otak yang menyebabkan disorientasi, kelinglungan, hingga kejang.
Koagulopati: Hati tidak mampu membantu pembekuan darah. Salah satu tandanya adalah pendarahan pada saluran pencernaan.
Infeksi: Gagal hati akut menyebabkan pasien lebih mudah terserang infeksi, terutama pada darah (septikemia), pernapasan, dan saluran kemih.
Gagal ginjal: Selain gagal hati, gagal ginjal bisa terjadi bila pasien hepatitis akut mengalami overdosis parasetamol yang menyerang hati dan ginjal.


Diagnosis
Saat mendiagnosis hepatitis akut, sangat penting untuk memastikan jenis hepatitis yang diderita pasien, apakah itu akut atau kronis. Tes utama yang digunakan untuk mendiagnosis hepatitis akut adalah dengan tes fungsi hati.

Pencegahan
virus hepatitis bisa berpindah lewat cairan tubuh, air, dan konsumsi makanan/minuman. Kiat lainnya untuk mencegah hepatitis akut adalah dengan menjaga kebersihan. Jika berada di wilayah yang tinggi kasus hepatitis, maka hindari mengonsumsi:

  • Air
  • Es
  • Boga bahari mentah atau tidak matang
  • Buah/sayur mentah

Selain itu, risiko hepatitis akut bisa ditanggulangi dengan cara:

  • Tidak memakai jarum secara bergilir
  • Tidak memakai pisau cukur secara bergilir
  • Tidak memakai sikat gigi sembarangan
  • Tidak menyentuh darah
  • Hepatitis B dan hepatitis C bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Untuk mencegahnya, gunakan praktikkan seks aman dengan kondom.

Paket immunitas curcutama maximun, Gamasy Gamat, Bio Almeira disarankan untuk membantu imunitas tubuh dari serangan penyakit hepatitis akut. Manfaat herba didalamnya membantu antibakteri, antivirus, antitumor dengan antioksidan mencegah radikal bebas.

Sumber :
https://www.idntimes.com/health/medical/alfonsus-adi-putra-2/hepatitis-akut/7

Sumber Berita dari Aji / IDNTimes
Diposting Oleh aji
2 tahun yang lalu
Sudah Dilihat 347 Kali