Varian virus corona Omicron sudah dipastikan masuk ke Indonesia, Kamis (16/12/2021). Kepastian itu diungkapkan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Beliau mengumumkan kasus pertama varian Omicron di Indonesia. "Kementerian kesehatan tadi malam mendeteksi ada seorang pasien inisal N terkonfirmasi (varian) Omicron pada tanggal 15 Desember," ungkap Budi dalam konferensi pers, Kamis (16/12/2021).
Menurutnya, data pasien tersebut sudah dikonfirmasikan ke GISAID, dan sudah dikonfirmasikan kembali oleh GISAID bahwa memang laporan ini adalah varian Omicron. Disebutkannya, petugas kebersihan berinisial N tersebut diduga tertular varian Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri yang sedang dikarantina Rumah Sakit Wisma Atlet. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan masih menelusuri riwayat kontak erat dan penular pertama varian Omicron tersebut di Rumah Sakit Wisma Atlet. Sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.
Apa itu Omicron ?
Omicron adalah varian terbaru virus corona yang juga menyebabkan penyakit Covid-19. Mengutip laman covid19.go.id, Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak pertama kali ditemukan di Benua Afrika. Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Varian ini disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus.
World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta. Varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan. WHO menjelaskan bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan Variant of Concern (VOC) lainnya.
WHO pun menetapkan varian Omicron sebagai VOC. VOC diartikan sebagai varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC.
Gejala varian virus corona Omicron tidak jauh berbeda dengan varian Covid-19 umumnya seperti demam, sakit kepala, batuk dan kehilangan penciuman. Saat ini varian baru Covid-19 Omicron menjadi salah satu yang mendapat perhatian dunia. Mengutip dari Goodhousekeeping tes paling awal menunjukkan bahwa varian Omicron tidak menunjukkan gejala yang parah di mana pasien tak perlu memakai ventilator.
Gejala varian Omicron
Sejumlah laporan mengatakan bahwa infeksi Omicron cenderung menyebabkan gejala kelelahan, dan nyeri tubuh. Gejala ini lebih banyak muncul dibandingkan kehilangan rasa maupun kehilangan penciuman. Kepala Eksekutif Royal Society for Public Health Christina Marriot, mengatakan bahwa bukti yang berkembang menunjukkan bahwa mereka yang telah mendapat dua dosis vaksin biasanya menunjukkan gejala yang tidak parah. “Penting bagi orang yang telah divaksinasi penuh untuk tetap waspada terhadap gejala seperti pilek, dan dites jika mereka tinggal atau bekerja di sekitar orang yang berisiko lebih besar terkena penyakit ini,” ujarnya dikutip dari Independent.
Berikut ini sejumlah gejala Omicron dirangkum dari sejumlah sumber:
Perlu dicatat, untuk mengetahui dengan pasti apakah seseorang terkena Covid-19 varian Omicron maka cara terbaik adalah dengan melakukan tes untuk memastikannya.
Copyright © 2024 PT HAII. All Rights Reserved. Haiieasy Web Ver.1.0