Virus COVID-19 Varian Omicron

Waspada! Ini Gejala Awal Terpapar Virus COVID-19 Varian Omicron

Jakarta - Virus Corona varian Omicron kembali memicu kekhawatiran masyarakat dunia setelah dilaporkan pertama kali oleh Afrika Selatan. Para ilmuwan mengungkapkan varian B.1.1.529 tersebut memiliki lebih banyak mutasi dibanding varian Delta. Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee, mengungkapkan dirinya mendapati 7 orang pasien dengan gejala COVID-19 tak biasa. Ia menyebutkan, varian baru tersebut lebih rentan menginfeksi anak muda yang belum mendapat vaksinasi COVID-19. Dikutip dari Reuters, seorang pasien laki-laki berusia sekitar 33 tahun mengaku mengalami kelelahan selama beberapa hari terakhir. Pasien tersebut tidak mengalami sakit tenggorokan tetapi merasa tenggorokan yang gatal. Baca artikel detikHealth, "Waspada! Ini Gejala Awal Terpapar Virus COVID-19 Varian Omicron" selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5839791/waspada-ini-gejala-awal-terpapar-virus-covid-19-varian-omicron.

Melansir Express, Sabtu (4/11/2021), berikut gejala awal yang menunjukkan tanda-tanda terpapar varian Omicron:

Kelelahan ekstrem
Demam
Pegal-pegal
Sakit kepala
Keringat di malam hari
Pilek
Tenggorokan gatal

Dokter umum yang bertugas di Midrand, Johannesburg, Unben Pilley, juga mengatakan kasus yang biasa ia tangani gejalanya lebih ringan.

"Kami melihat pasien datang dengan demam, keringat di malam hari dan nyeri pada tubuh," jelas Pillay.

Pasien yang menunjukkan gejala terpapar varian Omicron juga tidak mengalami batuk terus-menerus atau kehilangan indera perasa atau penciuman. Hal ini tentu berbeda dengan gejala COVID-19 sebelumnya.

Adanya perbedaan gejala varian Omicron dengan varian Delta karena adanya perubahan cara virus berinteraksi.

Banyak gejala umum penyakit seperti demam atau pilek, merupakan respon imun terhadap infeksi akibat kerusakan langsung oleh virus dan bakteri. Perbedaan respons imun, menjelaskan mengapa tiap individu tidak selalu mengalami gejala yang sama saat terinfeksi virus atau varian serupa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, akan membutuhkan waktu berminggu-minggu memahami bagaimana varian Omicron berpengaruh pada diagnostik, terapi dan vaksin.

 

 

 

Sumber Berita dari detik.com 04/12/2021
Diposting Oleh iwanadmin
2 tahun yang lalu
Sudah Dilihat 535 Kali